Aku
bukan orang yang berada banget, semua itu hadiah dari saudara-saudara
yang ikut bahagia karena aku bisa sekolah disini. So, syukurlah.
Mungkin karena apartemen dan barang- barang electronic di rumahku, aku
dikagumi wanita-wanita orang putih di sini. Dikira aku loaded banget,
alias rich boy. Jadi banyak yang tidak nolak kalau aku ajak jalan.
Bukannya mau show-off, but aku bisa mendapatkan perempuan yang aku mau
kapan saja, tapi aku nggak mau perempuan yang mencintaiku karana harta
kekayaanku. Soal pacaran, aku tidak pernah punya berlangsung lama,
karena aku salah gaul. Tiap-tiap wanita yang aku pacarin, semuanya mata
duitan. Kalau tidak dibeliin barang ini, atau itu, marah deh, terus
mau putus. Jadi sudah kira-kira 2 tahun aku tidak ada gandengan. Terus
satu hari, aku menang lotre $300. Aku pergi ngambil duitnya dari salah
satu gedung lotre tersebut dan jalan menuju pulang.
Waktu
itu lagi agak dingin, salju lagi turun sedikit-sedikit. Terus, waktu
lagi jalan, tiba-tiba ada suara "Excuse me, spare some change?" Aku
lihat ke arah kiri, ada dua gadis lagi duduk di lantai depan Starbucks
Cafe sambil tangannya di ulurkan ke arahku. Yang satu lagi hanya duduk
merangkul kakinya. "Duh kasihan banget" pikirku. Aku berhenti, meraba
kantong celanaku, dan aku keluarkan 2 helai $5. "Ini, silakan", aku
bilang. "Terima kasih Mas," kata gadis yang memegang uang. "Terima kasih
kembali" kataku lagi, sambil jalan pergi. Memang benar, setelah aku
memberi uang tersebut, ada rasa yang hangat dalam hati. Sesampai di
apartemen, aku cari sleeping bag bekas dan beberapa baju tebel. Tapi
saya lupa kalau semuanya sudah kusumbang ke Salvation Army beberapa
minggu yang lalu. Terus aku pikir, hmm, sudah mau natalan, teman-teman
pada pulang ke Indonesia, aku nggak ada teman main.., gimana kalau aku
undang saja tu cewek.
Lalu
aku pergi ke tempat kedua gadis itu. Tapi mereka sudah nggak ada lagi.
Aku lihat kiri dan kanan dan ternyata kedua gadis itu ada di depan
McDonald's, sambil megang kantong buat memesan makanan. Aku tunggu
mereka di deket Starbucks Cafe, dan sewaktu mereka melihatku lagi, si
gadis yang aku kasih uang tadi senyum padaku dan bilang "Hi, lagi
ngapain Mas?, Traktir kita dong?" sambil tertawa. Aku senyum saja "Oke,
Nich beli aja". Si cewek yang aku kasih duitnya, namanya Lily dan cewek
yang satunya lagi ternyata adiknya, bernama Lianne. Lily berumur 17
dan Lianne berumur 14. Mereka datang dari kota lain dengan cara
hitchhike. Aku jongkok dengan mereka, ngobrol-ngobrol sebentar, sambil
nebeng makan kentang gorengnya yang di tawari Lianne. Kurang lebih
setengah jam kemudian, entah kemasukan apa, aku ajak mereka ke
apartemenku untuk menginap.
Mereka
kaget. Pertamanya sih pada nggak mau, tapi abis aku yakinkan, bahwa
aku tinggal sendirian, tidak ada teman dan bla bla bla, mereka akhirnya
mau juga. Sesampai di apartemenku, mereka ber wah.., wah.., wah. Aku
dimintai handuk buat mandi. Ternyata mereka nggak pakai baju
tebal-tebal banget. Si Lily cuma memakai t-shirt Marilyn Manson,
sweater gap yang kotor dan jaket kulit, dan Lianne memakai lebih tebal,
mungkin karena diberi sama Lily. Dua-duanya memang cakep sih, kulitnya
putih banget (habis orang putih sih), nggak tinggi banget, kira-kira
160 cm. Lily berambut pirang kotor (dirty-blonde) sebahu, dan Lianne
berambut pirang terang, seleher lebih dikit, agak berombak. Aku beri 2
pasang t-shirtku dan beberapa celana pendek milik bekas pacarku. Mereka
masuk ke kamar mandi bersama dan dan aku cuek-cuek saja, habis
adik-kakak.
Aku
siapkan hot chocolate dan cookies. Sehabis mereka keluar dari kamar
mandi, waduh, cantiknya mereka berdua minus make-up tebal, ikat rambut,
dan garis- garis hitam di muka. Seperti mimpi degh. Belum pernah aku
melihat kecantikan semacam itu. Mungkin di majalah, dan film, tapi
mereka ada didepanku. Lily memakai t-shirt GAP-ku yang berwarna putih,
tanpa bra, karna aku bisa melihat putingnya yang pink dengan jelas.
Lianne memakai t-shirt Planet Hollywoodku yang berwarna putih juga dan
without bra. Setelah itu kita ngobrol-ngobrol sambil minum hot choco.
Lianne orangnya pendiam, tapi senyum terus. Kalau Lily agak energetic
dan bawel. Sewaktu kita ngobrol-ngobrol, si Lianne berdiri dan berjalan
menuju kulkas.
"Mau
Minum Champagne?" tanyanya. "Boleh", kataku, "Tapi.., kamu kan masih
anak-anak" kataku sambil tertawa karena aku pikir si Lianne cuma
bercanda. Dia buka botol champagne tersebut dan meminumnya sedikit, lalu
dia bawa buat kakaknya, Lily. "Gile, dikirain becanda" pikirku.
Beberapa jam kemudian, ruang tamuku berasa agak panas, soalnya heaternya
rusak. Aku meminta izin untuk tidur, tapi dipaksa temenin ngobrol. Aku
suruh nonton TV saja, tapi mereka tidak mau. Kelihatannya sih
dua-duanyajuga sudah agak mabuk, soalnya pipi mereka merah banget, dan
ngomongnya sedikit ngacau. Terus aku suruh mereka tidur di kamarku yang
queen-sized bed, dan aku tidur di sofa. Mereka menarikku untuk tidur
dengan mereka. Waduh, rezeki, pikirku. Aku ikut saja, tiba-tiba mabuk
dan puyengku hilang! hehehehe, mungkin karena pikiran kotor dan feeling
bahwa aku akan score dengan mereka berdua. Kita tiduran di ranjangku,
terus aku memeluk Lily karena dia lebih deket dengan tanganku.
Aku
menciumnya dan dibalas juga ciumanku. Tanganku bekerja dari rambutnya,
leher, sampai payudaranya yang lumayan besar buat anak 17 tahun.
Kulepas T-shirtnya dengan cepat karna sudah napsu banget Lama tidak
dapat! Kusedot-sedot dengan kencang puting susunya, dan Lily merintih
rintih Aku melirik ke arah Lianne, ternyata dia berbaring sambil
nontonin kita. Aku cuek saja dan nerusin plorotin celana dan celana
dalam Lily. Bulu kemaluannyamasih jarang-jarang dan berwarna pirang
juga. Hmm.., lezat.., sudah lama nggak dapat nih, pikirku sambil
memainkan lidahku di liang kenikmatannya yang sudah merah. Kumainkan
lidahku di clitorisnya dengan cepat, dan lily merintih rintih.
Rintihannya semakin membuatku buas. Aku keluarkan teknik cunnilingus
yang diajari teman jepangku, "teknik meminum air".
Lily
meraung raung seperti orang kesetanan, tangannya menjambak rambutku
dan pinggangnya naik turun. Setelah dia beberapa kali orgasme, aku cium
seluruh tubuhnya sampai bibirnya. Terus dia berkata "do my sister" Aku
melihat ke arah Lianne dan dia sudah telanjang dan bermain dengan
klitorisnya. Aku cium dan sedot payudaranya yang masih belum matang
(maklum 14 tahun), dengan putingnya yang pink. Lianne menggigit bibir
bawahnya, menahan rasa ekstasi. Pelan- pelan kucium seluruh tubuhnya
sampai ke arah liang kewanitaannya. Wah, merah dan rapet banget! rezeki
besar. Kumainkan lidahku di liang kewanitaannya, bermain di
clitorisnya. Lianne merintih-rintih. Aku keluarkan tehnik meminum airku
sampai lianne orgasme dua kali juga. Kemudian aku berbaring dan
kakak-adik itu menciumi seluruh tubuhku.
Aduh, aku merasa duniaku akan hancur, saking enaknya. Sampai mereka
lepas celana boxerku dan bermain dengan penis dan bolaku. penisku nggak
besar-besar banget sih, normal buat orang bule! he.., he.., he.., he..,
kira-kira 7 inchi, tebal dan berurat. Mereka berdua berebut penisku,
dan akhirnya aku menarik Lianne buat duduk di mukaku. Lianne membuka
kakinya dimukaku dan aku bagai disurga! setelah Lianne orgasme lagi, aku
tidurkan dia di sampingku, dan aku suruh Lily untuk naik
menunggangiku. Dengan pelan-pelan, Lily naik memasukkan penisku ke liang
kenikmatannya dengan susah. Setelah kusuruh dia membasahi penisku
dengan ludahnya, akhirnya amblas juga penisku. Setelah masuk penisku
semuanya, pelan-pelan aku naik turun dan bergerak memutar, sambil
memijat- mijat payudara Lily yang tegak dan kenyal. Aku pelukLily
sambil menghunjam penisku dengan cepat. Lily berteriak teriak keenakan
sambil cursing. Kusuruh dia berbalik, punggungnya menghadap dadaku. My
favorite position.
Aku
naik turun dengan cepat juga sambil aku menyuruh Lily untuk
menggoyangkan pinggulnya sambil memijit-mijit payudaranya. Entah berapa
kali aku merasakan sesuatu yang hangat di penisku dan Lily berteriak,
"Aahh.. fuck.. shit! Saya rasa dia orgasme sampai 3 kali! Aku jilat
cairan kewanitaannya sampai bersih, terus pindah ke Lianne. Aku jilat
dan basahi lagi liang kewanitaannya yang masih merah dan berdenyut-
denyut. Aku coba untuk memasukkan penisku tapi liang senggama Lianne
masih kecil banget. Aku naik ke mulut Lianne dan menyuruh buat mengisap
dan membasahi penisku. Dengan mata tertutup setengah sadar, dia
melakukannya. Setelah cukup basah, aku coba lagi. Sempit banget! tapi
senti demi senti masuk semuanya juga Lianne meraung-raung kesakitan.
Aku goyang pelan-pelan, sambil menyedot puting susunya yang masih pink
dan muda banget, missionary style. Terus aku menyuruhnya berbalik,
doggie style, tanpa melepas penisku dari liang kewanitaannya.
Aku
dorong-dorong, memutar, naik turun seperti rodeo, sambil memeluk tubuh
Lianne yang meronta- ronta seperti ikan kehabisan air aku cium
rambutnya, menggigit gigit pelan bahunya dan memainkan jari-jariku di
kelentitnya. Sekitar 20 menit kemudian, setelah beberapa gaya dan
setelah Lianne orgasme untuk ke entah berapa kalinya, aku keluar juga.
Aku tiduri mereka berdua side by side dan memuncratkan spermaku ke muka
mereka. Sehabis itu kita tidur, tapi aku belum puas juga dengan Lianne
yang liang kenikmatannya sangat rapat. Dengan posisi 69 aku bermain
dengan liang surganya, entah sampai berapa lama. Besoknya, di meja
makan, kita ketawa- tawa dan bercanda-canda.
Tapi
malamnya, mereka bercerita apa yang sebenarnya terjadi pada mereka.
Ternyata mereka di perkosa oleh pacar ibu mereka, dan mereka lari dari
rumah. Selama 5 hari penuh berpesta seks, aku akhirnya menyuruh mereka
untuk telepon pulang. Setelah lama aku bujuk, akhirnya mereka telepon
pulang. Ibu mereka khawatir sekali dan ingin mereka pulang segera. Pacar
ibunya sudah di tangkap oleh yang berwenang. Aku beri $100 buat Lily
dan Lianne, untuk uang saku dan ongkos naik bus. Setelah itu, aku antar
ke Bus Station, dan mereka said bye-bye dengan ciuman mesra di pipi
kiri dan kanan. TAMAT
Rating peringkat pada Google dalam artikel yang berjudul AKibat Berbuat Baik (Cerita Dewasa)
9 out of 10 based on 10 ratings. 9 user reviews.
Terima kasih anda telah membaca dan melihat foto video cerita artikel tentang AKibat Berbuat Baik (Cerita Dewasa) , Jika posting berjudul AKibat Berbuat Baik (Cerita Dewasa) merupakan artikel bermanfaat silahkan share atau berikan tanggapan anda pada kotak komentar di bawah. Sekali lagi terima kasih atas kesediaan anda membaca AKibat Berbuat Baik (Cerita Dewasa).
{ 0 comments... Views All / Send Comment! }
Post a Comment